Era yang semakin maju ini menjadi penulis adalah hal biasa, karena setiap harinya minat baca di dunia meningkat dan justru para penulis bermunculan. Begitu pula “wadah-wadah” penulis berupa penerbit pun bermunculan. Nah, ini harusnya menjadi penyemangat bagi para penulis untuk lebih bersemangat lagi menulis sesuatu yang baru. Banyak penulis yang menulis buku tentang kehidupannya, kisah cintanya, bahkan kisah hidup orang lain, namun masih banyak yang bingung hendak diterbitkan dimana atau lewat penerbit mana?
Baik, penulis di sini mengasumsikan pembaca masih ada yang belum tahu. Sebab tulisan ini tertulis karena ada yang masih bingung langkah menerbitkan setelah naskah sudah jadi. Secara garis besar, penerbit itu ada dua macam saja; penerbit mayor dan penerbit indie.
Penerbit Indie
Jika kita menerbitkan di penerbit indie, jumlah buku yang dicetak sesuai dengan pesanan kita (sebagai penulis) atau menyesuaikan dengan budget kita dan tentu hanya dalam jumlah kecil sebab buku hanya akan dijual secara pribadi atau mandiri. Lewat penerbit indie ini kita bebas berekspresi menentukan cover, ilustrasi, layouter dan mencangkup lainnya.
Penerbit Mayor
Berbeda dengan penerbit indie, di penerbit mayor kita (sebagai penulis) menyerahkan jumlah cetakan kepada penerbit atau tergantung keinginan penerbit, biasanya sejumlah 1000 sampai 3000 eksemplar dalam sekali cetak. Intinya, naskah yang sudah jadi untuk selanjutnya kita serahkan kepada penerbit.
Sekian penjelasan dari saya, semoga bermanfaat!
0 Comment:
Posting Komentar