Kalau kita melihat seorang berkumpul dengan seseorang yang hobinya pemabuk, maka kurang lebih dia seperti itu juga. Begitu pula sebaliknya, kalau dia biasa berkumpul dengan orang yang rajin berbuat kebaikan, maka kurang lebih dia seperti itu.
Tapi, ada pula orang yang berkilah bahwa pemabuk (miras) itu orang yang jujur tentang segalanya. Dan menilai pemabuk agama itu orang yang suka nipu. Ini sih jerat ‘makhluk bertanduk’. Sebab ada kenalan saya yang berpikir seperti itu, dan tentu saja orang ini bisa menjerumuskan ke jurang penuh duri. “Makanya, coba saja miras ini...” katanya, merayu.
Jadi, coba tanyakan kepada diri Anda sendiri, seberapa penting menurut Anda memiliki hubungan pertemanan yang baik. Atau memiliki teman yang mampu memberikan dampak positif dalam kehidupan. Kita harus benar-benar melek dan sadar, kalau seseorang yang kita anggap sahabat atau teman itu sebenarnya adalah toxic friends.
 |
Cari teman yang bisa membuat semangat hidup.
|
Toxic friends terlihat manis dan ideal tapi justru bikin kita kecewa. Sepintas teman seperti ini tak terlihat berbahaya atau mengajak kita melakukan hal negatif, tapi diam-diam malah bikin kita rugi.
Bagaimana pun saya masih ingat perbincangan di warung tepi jalan, ketika seseorang berkata kepada saya, “Ini ada miras merk *******, ini asli, rasanya segar di tenggorokan. Ingat, minuman ini tak berpengaruh bagi hati saya, meski saya terlihat jelek dari penilaian orang lain karena suka mabuk, tapi hati saya bersih. Ini, coba...” begitulah, lembut, santun, dan ramah.
Di lain sisi, ada seorang teman saya yang agamis penampilannya. Tak perlu lah saya uraikan detail penampilannya seperti apa. Tapi beberapa kali ketika makan bersama, ia berkata, “pakai uang kamu dulu ya mas, besok aku ganti.” Besok harinya tak ada kabar kelanjutannya. Padahal bertemu. Dan seringkali berjanji, tapi tak menepati janjinya. Suka pinjam-pinjam barang, tapi lupa kembalikan.
Begitulah, dua contoh insan yang unik. Saya sendiri juga banyak kekurangannya. Karena, tak ada yang sempurna di dunia ini. Maka, saya hanya berusaha menjadi insan yang baik, mungkin bisa lewat tulisan ini. Berikut ini ada 6 jenis teman toxic yang harusnya Anda jauhi.
Pertama, The Blamer, type teman macam ini sering kali membuat orang merasa bersalah, sebab type seperti ini suka menyalahkan orang lain. Pernahkan Anda menjumpainya? Kalau saya pernah. Pengalaman ini ketika saya diajak ngopi di sebuah cafe. Kami sudah janjian bertemu di suatu cafe. Yang menentukan perjumpaan itu teman saya tersebut. Ketika itu, saya lebih dulu sampai di cafe tersebut.
Kemudian teman saya datang. Tak lama kemudian kecewa karena tidak puas dengan cafe tersebut, sebab rupanya tak tersedia wifi, kursi pengunjung tak ada sandaran, kopinya juga mahal di kantong kami. Kemudian, apa yang terjadi? Teman saya ini menyalahkan saya, sebab katanya, “kamu nih jadi orang jangan terlalu nurut sama orang. Lihat-lihat lah, kalau cafenya tak nyaman seperti ini kenapa dipilih?”
“Bukannya kamu yang pilih?” tanya saya balik.
“Ya memang aku, tapi setidaknya kamu harus lebih cekatan!” katanya.
Jadi, orang seperti ini saya jauhi saja. Daripada saya salah melulu di depannya. Dari segi umur orang ini jauh lebih tua dari saya, tapi bukan berarti dia seenaknya mengatur dan menghakimi saya seenak udelnya, meskipun saya sebagai orang yang lebih muda darinya.
Kedua, type teman yang harus dijauhi adalah The Complainer. Suka komplain atau protes. Intinya semuanya serba salah dan tidak ada yang pas di matanya, sukanya komplain melulu.
Jenis teman seperti ini, suka sekali menyalahkan keadaan dan merasa tidak puas dengan hal-hal yang ada di sekitarnya. Pernah berjumpa seperti ini?
Kemudian, type The Drainer. Menurut orang jenis ini, cuma dia yang paling penting, sementara sementara orang lain ditempatkan sebagai pendengar setia yang selalu menyetujui apapun yang dikatakannya. Jauhi saja orang seperti ini.
Next, The Shamer. Ia jenis orang yang suka sekali mempermalukan orang lain, bilangnya bercanda tapi nadanya jelas melecehkan dan merendahkan.
Biasanya kalau kita merasa tak nyaman dengan guyonannya, malah kita dikatain lebay atau baper, atau yang palin sering saya dengar adalah “dolenmu kurang adoh!” (mainmu kurang jauh). Padahal orang ini tak pernah sekali pun merantau, malah bilang orang lain kurang jauh mainnya.
Yang jelas, kalau sudah bercanda mengarah ke melecehkan fisik (atau non fisik) atau mengerdilkan pendapat di tengah orang banyak sama sekali tidak bisa dibilang teman yang baik. Jangan banyak mikir, menjauh saja.
 |
Teman sejati, tak pernah memalukan kita di depan orang banyak.
|
Seorang teman sejati, tak mungkin berbuat seperti itu. Teman sejati tahu sampai batas mana bercandanya atau dia akan minta maaf saat keceplosan bercanda.
Type yang kelima yakni The Discounter. Nah, ini sih yang sering saya temui, the Dicounter ini intinya tukang berdebat dan sering sekali menantang setiap perkataan. Capek banget kalau ketemu orang jenis ini.
Ketika diingatkan kalau perbuatannya itu tak terpuji atau berdosa, ia justru berdebat. Misalnya, saya pernah menemui pernyataan dari seseorang yang berkata, “emangnya kalau orang berbuat dosa, ia akan berdosa terus? Kan yang dinilai di akhir hayatnya yang bersih dari dosa?”
Susah sih. Yang penting sudah mengingatkan. Type seperti ini nampak cerdas karena suka membantah dan dia yang paling benar. Racun banget. Lebih baik menjauh, dari pada ketularan.
Yang terakhir adalah The Gossiper. Tukang gosip. Tiap kumpul, topik andalan yang dibawa soal orang lain dan kejelekannya. Bahkan tak tanggung-tanggung, aib keluarganya sendiri dibicarakan, kejelekan teman, rekan bahkan soal pasangannya. Orang jenis seperti ini suka membawa kabar buruk orang lain. Paling demen membahas kejelekan orang lain di depanmu. Uniknya, bahkan kita memergokinya beberapa kali diam-diam membicarakan kejelekan kita di depan orang lain.
Waduh, kalau kayak gitu sih harus dipikir lagi, dia teman atau bukan, sih?
Nah, itulah type enam teman toxic seperti yang telah dijabarkan, lebih baik cek ulang hubungan pertemanan Anda. Sejatinya, teman yang baik itu saling memberi semangat positif, membangun mimpi bersama, membantu dalam kesulitan, dan menguatkan.
Sebab, teman atau sahabat sejati itu tahu betul cara menjaga perasaan Anda, dia tak akan membuat kita merasa tidak nyaman apalagi sampai stres.
Tapi, sekali lagi,
tak ada manusia yang sempurna, mustahil ada manusia 100 persen sempurna, tapi kita berhak punya teman yang lebih baik dan positif!
Berteman sama siapa saja...tpi klo sahabat pilih pilih...pilih sabahat yabg bisa bawa syafat
BalasHapusBenar.
HapusSyafaat sangat penting kelak.
Hhaha terus abang masuk kategori mna?
BalasHapusSaya terus belajar menjadi orang yang baik bang.
HapusTerus belajar mengkayati 6 sifat buruk yang saya sebutkan di atas itu. Agar dijauhkan dari sifat-sifat itu...
Ciri teman toxic memang harus dijauhi karena dapat memengaruhi diri secara langsung meupun tidak. Kira2 teman yang baik untuk dijadikan circle yg seperti apa ya?
BalasHapusKakak pasti bisa menilai dengan tepat, teman mana yang baik dan kurang baik.
HapusSekali lagi, tak ada yang sempurna di dunia ini, apalagi dalam diri manusia, pasti banyak kekurangan dan kelemahan.
Tugas kita adalah selalu upgrade diri dengan kebaikan. Dan hak kita bisa pilih-pilih teman, menjauhinya apabila merugikan, mendekatinya apabila banyak kebaikan dalam dirinya.
Teringat hadits, Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Nice share. .
BalasHapusIya benar. Sangat mudah mengetahui seperti apa cerminan diri seseorang. Cukup dengan melihat bersama siapa saja dia sering bergaul. Ibarat penjual minyak wangi, kita bakal wangi juga.
HapusTeman memang sangat berarti dalam hidup. Namun kita harus pandai pandai dalam mencari teman. Karena teman juga diam menusuk dari belakang. Nikung pacar misalnyaa.
BalasHapusIya, benar kata Anda.
HapusMungkin kalau punya pacar, lebih baik dinikahi saja. hehe
Mantap mas, ternyata banyak juga temen saya yang toxic ya 😁
BalasHapusHarus dipilah mas, biar hidup mas lebih hidup.
Hapusmantap mas
BalasHapusThankss
HapusWah info yang menarik kak.
BalasHapusTapi kalo saya gak pernah dapat teman yang pas. Jadi ,saya tidak memiliki teman huhu.
Tidak apa-apa, Kaka masih punya teman dan sekaligus sahabat. Siapa itu?
HapusYakni diri kakak sendiri.
Asyik-asyiklah meng-upgrade diri, misal kalau seneng nulis, upgrade terus.
Entar teman datang sendiri, malah justru satu passion. Kan keren.