Duduk selama beberapa menit mungkin tak masalah, sebagaimana Anda membacan tulisan ini, tak perlu waktu lama. Akan tetapi, dewasa ini—khususnya penulis, content writer, atau profesi yang berkaitan dengan keaksaraan yang membutuhkan mesin ketik—gaya hidup mereka lebih banyak duduk daripada bergerak. Padahal tubuh kita tidak dirancang untuk duduk dalam jangka waktu yang lama.
Tubuh kita dicipta untuk aktif bergerak. Struktur tubuh kita ada lebih dari 360 sendi, dan kurang lebih 700 otot rangka. Struktur fisik yang atas kuasa Yang Maha Kuasa ini memberi kita kemampuan untuk berdiri tegak melawan gaya gravitasi.
Begitu juga dengan darah kita, pergerakan tubuh kita membuat darah beredar dengan baik. Sel-sel saraf kita berfungsi saat aktif bergerak, dan kulit kita elastis, dirancang untuk bergerak. Lalu, pertanyaannya adalah, bagaimana kalau tubuh kita tak digunakan untuk bergerak dengan waktu yang lama, apa yang terjadi?
Sebagai seorang penulis, tentunya tulisan ini sebagai pengingat pribadi juga. Penulis atau apa pun yang memerlukan bekerja dalam posisi duduk, kita harus perhatikan tulang punggung. Karena bagian tubuh inilah yang menerima tugas banyak saat duduk. Rangka-rangka di bagian ini berstruktur panjang yang terdiri dari deretan tulang dan cakram tulang rawan di sela-selanya. Di sini terdiri dari sendi, otot, dan ligamen yang merekat pada tulang menghubungkan semuanya.
Saya sendiri ketika mencoba untuk duduk dengan posisi tegak, rasanya capek. Kadang saya merasakan rileks saat berganti posisi duduk dengan punggung dan bahu yang membungkuk. Meskipun saya tahu, posisi seperti ini tidak baik, membuat tekanan tidak merata pada tulang punggung.
Posisi membungkuk ini memperkecil rongga dada saat duduk, sehingga ruang untuk paru-paru mengembang ketika bernafas menjadi kecil. Jadi, kita akan merasakan tidak nyaman seperti sesak, hal itu dikarenakan jumlah oksigen yang mengisi paru-paru dan masuk ke dalam darah menjadi terbatas.
 |
Duduk yang salah (lokasi Perpusda Jember)
|
Jadi, apakah posisi duduk tertalu lama tidak baik bagi seorang penulis atau profesi yang membutuhkan posisi duduk saat bekerja?
Ya, sangat tidak baik.
Kenapa?
Saat duduk terlalu lama membuat otot tak bergerak untuk memompa darah dan aliran oksigen berjalan lebih lambat menuju ke otak. Akibatnya, fungsi otak akan bekerja lebih lambat, sehingga tingkat konsentrasi akan berkurang.
Itulah kenapa saat kita hendak menulis sesuatu yang menurut kita mudah, tiba-tiba sulit. Misal seperti yang pernah saya alami pernah lupa nama benda yang sudah umum. Karena pada dasarnya, kita mungkin duduk untuk menggunakan otak, sebab untuk tujuan menulis, mengetik, dan membaca. Kita akan diam untuk beberapa lama.
Saya pernah menerima job menulis dari suatu penerbit, dengan deadline satu bulan. Saya tempuh dengan sungguh-sungguh. Jika sudah sungguh-sungguh, itu artinya lama di atas tempat duduk. Akibatnya, bagian pinggul terasa nyeri untuk waktu yang lama, meskipun saya telah berolahraga dengan tujuan merenggangkan otot atau sendi yang kaku. Perlu beberapa waktu badan kembali nyaman.
 |
Akibat salah duduk punggung jadi korban.
|
Dalam laman website www.cuimc.columbia.edu, yang dikembangkan oleh Columbia University Irving Medical Center, judul artikel “Long Sitting Periods May Be Just as Harmful as Daily Total” memukakan bahwa duduk dalam periode lama berhubungan dengan beberapa jenis kanker, penyakit jantung, diabetes, ginjal dan masalah hati.
Bahkan dalam artikel tersebut pada paragraf pertama langsung menjelaskan duduk tertalu lama membuat hidup kita lebih pendek.
“A new study finds that it isn’t just the amount of time spent sitting, but also the way in which sitting time is accumulated during the day that can affect risk of early death.”
Jadi tradisi duduk bagi seorang penulis atau content creator mungkin terlihat sepele dan biasa tapi sebenarnya memiliki dampak luar biasa untuk kesehatan kita.
Jadi, apa solusi yang baik bagi seorang penulis atau profesi yang menuntut kita untuk duduk lama agar untuk menghindari umur yang pendek?
Dr. Diaz, dalam laman website tersebut menyebutkan jika Anda memiliki pekerjaan atau gaya hidup di mana Anda harus duduk dalam waktu lama, menyarankan untuk melalukan perenggangan otot setiap setengah jam sekali. Karena kebiasaan ini bisa mengurangi risiko kematian, meski kita belum tahu persis berapa banyak aktivitas yang optimal.
Ayo! Jadi penulis yang sehat dengan posisi duduk yang tepat.
Terima kasih telah membaca. Ohya, jangan lupa setelah ini berdiri, meregangkan tubuh Anda…
Referensi : www.sciencedaily.com
Thanks gan...
BalasHapusOk..
HapusSiap gan. Saya juga terkadang klo lg nulis kemudian fokus tak lg ingat wktu. Tau2 udah 3jam aja berlalu, dan setelah berdiri badan sakit semua. Hahaha. Harusnya prioritaskan kesehatan drpd ide ya ðŸ¤
BalasHapusYa kak Ozy, apalagi kakak kan kerja sebagai content creator mestinya selalu sering duduk. Jadi mending sempatkan untuk berdiri. Daripada sakit...
HapusBagus artikelnya. Terkait penyakit yg dialami dri akibat duduk terlalu lama, kami pernah membahasnya di blog kami..
BalasHapusNamanya low back pain..
https://www.zaeabjal80.com/2021/02/mengenal-low-back-pain-sebuah-penyakit.html
Pak Jalil selalu relevan dengan tulisan saya. Luar biasa. Salam literasi Pak....
HapusArtikel yang membantu untuk para pekerja komputer
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya.
HapusIya, bener banget. Kalau kebanyakan duduk, rasanya otot agak kaku, nggak nyaman. Butuh peregangan otot
BalasHapusBener banget, Kak.
HapusApalagi sekarang sudah ada smartwatch yang bisa reminder saat kita kelamaan duduk. Kurang canggih apa coba. Jadi nggak ada alasan untuk menolak diri jadi penulis yang sehat.
BalasHapusNah, smartwarch bisa tuh digunain, Kak Ines.
HapusKonsumsi sayuran dan buah juga wajib ya, biar seimbang nutrisinya. Nah yg olehraganya itu yg masih Jadi PR besar.....auto mikir dalem baca artikel ini pak, TFS
BalasHapuswah Mas Saad, terimakasih sdh mengingatkan, saya langsung memperbaiki posisi duduk ini. Dan mau melakukan tiap setengah jam sekali, peregangan yaa, jgn lupa juga minum banyak air putih yaa.
BalasHapusSangat bermanfaat bagi saya yang banyak duduk di kantor pekerjaannya. Alhamdulillah rutin untuk jalan-jalan sekitar tempat duduk.
BalasHapus