Februari 02, 2021

Bermain dengan Creative Lakban
bermain dengan lakban
Sudah lama kita berada di rumah demi menghindari virus. Tak terasa pula bulan berganti bulan. Anjuran untuk di rumah saja memang membuat sebagian terlindungi dari virus, namun di rumah saja bisa menjadi hal yang membosankan.

Mau mantengin laptop, TV, atau HP? Kegiatan ini mungkin penghilang stres, tapi kurang menyehatkan kalau dilakukan terus menerus. Sebab kegiatan ini dilakukan tanpa menggerakkan fisik. Saya selalu mencari cara bagaimana waktu luang bisa terpakai selain dengan gadget atau alat teknologi. Tentunya setelah selesai tugas utamanya saya bersama gadget.

Terlebih saya punya anak berumur 2 tahun yang sudah mulai aktif. Di rumah sudah ada mainan mobil-mobilan, balok susun, bola-bola, bongkar pasang, dan banyak lainnya. Tapi anak mudah bosan dengan mainannya. Kembali lagi pada pedoman orang tua terdahulu “setiap anak beda-beda”. Mungkin ini asas yang tepat saya pakai. Menerima. Kemudian saya berusaha mencari-cari permainan lainnya. Mungkin dengan sedikit inovasi tentunya.

Pencarian ini rupanya sebagian dari hikmah di dalam rumah. Karena saya telah menemukan permainan yang murah, meriah dan bermanfaat. Bagaimana tidak, permainan ini bermain sekaligus berolahraga dan melatih feeling. Bermain permainan ini melatih saya untuk menggambar garis melengkung imajiner yang tak terlihat. Sehingga benar-benar menggunakan feeling. Penasaran permainan apakah itu?

Yakni permainan “LAKBAN”. Atau lebih tepatnya “MENGGELINDINGKAN LAKBAN”

Apa lakban? Buat mainan? Apa asyiknya?
Ada seni, karena saya merasakannya saat lakban ini menggelinding miring. Sebagaimana tendangan lengkung yang dihasilkan David Beckham. Dan menurut saya, permainan ini lebih seni daripada seutas lakban yang dibuat melakban pisang di dinding sebagai barang seni karya seniman Italia, Maurizo Cattelan. Karyanya dihargai milyaran pula.
Maurizio Cattelan presents first new work for a fair in 15 years—and it is a banana priced at $120,000

Lakban, benda ini tak asing bagi kita dan sering dipakai untuk keperluan sehari-hari. Menurut KBBI, lakban adalah selotip yang berukuran besar. Hasil penemuan ini, anak saya senang. Apalagi melihat lakban melaju dengan miring dan berbelok sebelum akhirnya merobohkan bangunan mainan yang tersusun. Sebagai penonton, anak tertawa riang.

Ada tekhnik tertentu untuk menggerakkan lakban sehingga menciptakan gerak yang aktraktif atau menarik. Jika saya perhatikan gaya gerak melingkarnya lakban, sama dengan gaya sentripetal pada motoGP, sebagaimana roda motoGP mendekat ke pusat lingkaran. Daripada semakin tak jelas dengan penjelasan spekulatif, lebih baik nonton video permainan dengan lakban ini. 

Mohon maaf, videonya tersaji dengan sederhana, karena saya bukan video creator dan pengambilan videonya ketika malam hari.



Gemar menulis dan membaca dua aktivitas ini yang menjadi kendaraan saya menjadi penulis, untuk menambah kenalan di Tanah Air maupun luar negeri, yang punya passion sama dibidang literasi.

0 Comment:

Posting Komentar

Contact

Kirim saya Email

Hubungi

ContactInfo

Secara etimologis, kata literasi (literacy)berasal dari bahasa Latin “literatus” yang artinya adalah orang yang belajar. Literasi erat hubungannya dengan proses membaca dan menulis. Namun, seiring berjalannya zaman, literasi mengalami perkembangan definisi yang baru, diantaranyaliterasi sains,literasi digital,literasi numerasi, literasi finansial, literasi budaya dan kewargaan. Khusus di website ini, membahas tentang literasi baca dan tulis atau manfaat berjejak hidup lewat kata.

Alamat:

Jln. Sunan Bonang No. 42A, Jember.

Phone:

+62 812 3254 8422

Email:

admin@mediapamungkas.com