Januari 06, 2021

Ragam Trik Marketing
strategi marketing
Marketing berasal dari bahasa Inggris, yang artinya adalah pemasaran. Tulisan kali ini mengenai hal itu yang membuat saya terbetik ide untuk menuliskannya di blog ini.

Siang pada hari Selasa tadi (6/1/2021) hawanya cukup membuat gerah. Saat saya melintas di Jalan Letjend Suprapto atau Kelurahan Kebonsari, Jember, nampak dari jauh penjual buah naga berada di ruas sebelah kiri (kalau dari arah Gladak Kembar). Buah merah dan besar itu menghampar di atas bak pick up yang menghadap ke utara. Menggoda sekali. Selain karena buahnya yang pas dimakan saat hawa panas, yang membuat saya menepi untuk membeli itu karena nampak tulisan besar “3KG 10.000”. harganya cukup ekonomis, karena dulu, beberapa bulan yang lalu, ketika saya ingin membeli buah naga satu kilonya mencapai harga Rp 27.000 dapat 3 buah naga ukuran kecil kalau besar dapat 2 buah saja.
ragam marketing
Menepi karena tulisan besar yang menggoda ini.
 
Tak menyia-nyiakan peluang itu, saya menepi dan seorang ibu-ibu juga menepi pada waktu hampir bersamaan dengan saya. Saya langsung berkomunikasi dengan penjualnya, “beli, Pak. 3 kilo sepuluh ribu, ya?” tanya saya memastikan. 

“Iya, Mas. 3 kilo sepuluh ribu, tapi yang di bawah,” jawab penjual buah naga, menunjuk ke buah naga yang sudah berkresek yang dibentang di atas terpal atau banner di bawah. 

“Loh, yang di atas pick up ini beda harganya, Pak?” tanya saya. Menuding ke arah buah naga yang ukurannya besar, merahnya merona, nampak segar-segar, yang berada di atas bak pick up itu. 

Penjualnya mengangguk. “Iya, beda. Yang di atas pick up ini harganya 2 kilonya 15.000,” balas penjual buah naga. 

Ah, kenak deh aku sama strategi marketing bapak penjual buah naga ini. 

Saat saya mengecek buah naga yang berada di bawah atau yang berkresek, terlihat di dalamnya terdapat buah naga yang ukurannya jauh lebih kecil daripada di atas bak pick up dan campur dengan satu atau dua buah yang ukurannya agak lebih besar. Rupanya ibu-ibu yang tadi, sama dengan saya, tertarik dengan tulisan “3KG 10.000”, tidak lama kemudian ibu-ibu itu protes tapi dengan nada becanda dengan bapak-bapak penjual buah naga, pasalnya merasa “dikerjai” dengan tulisan itu. Toh, ujung-ujungnya ibu-ibu tadi membeli juga. Sama dengan saya. 

Inilah strategi marketing. 

Strategi marketing adalah salah satu aspek penting yang harus dimiliki jika bisnis seseorang ingin mendapatkan potensi income lebih banyak. Salah satu contohnya, kisah penjual buah naga di atas tadi, bapak-bapak tadi disebut dengan marketer atau pemasar yang sedang menjalankan trik. Dia menggunakan trik untuk menjaring pelanggannya, yakni “menipu tapi tidak menipu”. Sebab triknya itu dilakukan tanpa ada unsur-unsur kebohongan di dalamnya, dia bahkan menerangkan secara langsung di dalam kresek itu “buah naga dengan buah yang kecil-kecil” dan “tidak sama dengan di atas bak pick up”. 

Aldi Gozali, seorang yang mengemban ilmu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Trisakti, yang senang sekali menulis seputar dunia bisnis dan ekonomi, menulis di websitenya dengan tajuk yang menarik “Apakah Marketing itu Penipuan?” 

Aldi memisalkan, jika kita melihat sebuah papan iklan (billboard) yang menawarkan rumah dengan “lokasi strategis dan hanya berjarak 7 menit dari gerbang tol terdekat.” Maka, kita pun muncul hasrat untuk membelinya. Dilalah, setelah kita menempati rumah tersebut, rupanya apa yang tertera pada billboard tadi, bukan tujuh menit, tapi 15 menit karena kondisi jalan yang macet atau sesuatu hal tertentu. Dalam kasus itu, kita tidak boleh langsung mengatakan kalau iklan tersebut adalah penipuan. Mengapa? Karena bisa jadi yang marketer maksud “7 menit” itu adalah jarak tanpa adanya kemacetan sedikitpun atau kendaraan yang kita kendarai dengan kecepatan tertentu untuk sampai di tol dengan waktu 7 menit. 

Pernah juga saya dapati strategi atau trik marketing di jalan kecil tak jauh dari kota Jember. Yang membuat saya heboh beberapa menit saat berkendara, dan harus berhenti untuk memastikan. Ada sebuah kafe menimalis yang berlokasi di Jalan Dokter Sutomo, Kepatihan, namanya “Kopi Soe”, di depan kafe itu ada stand banner segitiga, di sana terpampang wajah rupawan artis Korea, Lee Min Ho sedang memegang cangkir putih. Sepintas tertulis “Lee Min Ho, PERNAH NGOPI DI SINI”. Setelah saya memicingkan mata, rupanya ada tulisan kecil yang berhasil saya baca, yakni “tidak”. Secara keseluruhan tulisan tersebut rupanya “Lee Min Ho, tidak PERNAH NGOPI DI SINI”. Jika orang yang tak jeli, barangkali akan masuk ke kafe mungil ini untuk ngopi, mencoba satu kali atau mungkin beberapa kali bertandang ke sana demi Lee Min Ho.
lee min ho
Auto minggir kalau enggak di zoom
                                  
Sedangkan kalau di Pasar Tanjung, Jember. Ketika saya membeli sawi, sering saya temui penjualnya menjelaskan, “1 ikat harganya dua ribu, kalau beli 3 ikat harganya lima ribu.” Biasanya saya keseringan membeli sawi 5 ribu, atau kalau dibuat stok sekaligus beli 10 ribu. Penjual sawi tentunya ingin mendapatkan target kelipatan 5 ribu dalam setiap transaksi jual beli sawi ini. Karena seringnya beli sawi, ketika saya dapati ada penjual yang menjual sawinya 3 ikat dengan harga 6 ribu dan tak bisa ditawar lagi, maka saya skip ke penjual yang biasanya langganan 3 ikat lima ribu. 

Model-model marketing di atas inilah yang dimaksud dengan trik. Marketer sama sekali tidak menipu, akan tetapi mereka memakai pendekatan yang membius.

Gemar menulis dan membaca dua aktivitas ini yang menjadi kendaraan saya menjadi penulis, untuk menambah kenalan di Tanah Air maupun luar negeri, yang punya passion sama dibidang literasi.

0 Comment:

Posting Komentar

Contact

Kirim saya Email

Hubungi

ContactInfo

Secara etimologis, kata literasi (literacy)berasal dari bahasa Latin “literatus” yang artinya adalah orang yang belajar. Literasi erat hubungannya dengan proses membaca dan menulis. Namun, seiring berjalannya zaman, literasi mengalami perkembangan definisi yang baru, diantaranyaliterasi sains,literasi digital,literasi numerasi, literasi finansial, literasi budaya dan kewargaan. Khusus di website ini, membahas tentang literasi baca dan tulis atau manfaat berjejak hidup lewat kata.

Alamat:

Jln. Sunan Bonang No. 42A, Jember.

Phone:

+62 812 3254 8422

Email:

admin@mediapamungkas.com