Semua orang di dunia ini tidak ada yang tidak ingin kaya. Pasti semua orang menginginkannya. Dari kekayaan, tidak hanya bisa membuat hidup kita enak, tapi membuat kita lebih punya kesempatan untuk bersedekah dan membantu orang lain.
Jika pada tulisan sebelum ini, judulnya bernada pesimistik. Membuat orang jadi kurang percaya diri akan menulis. Dengan catatan orang tersebut pasti tak membaca sampai tuntas. Pasti akan gagal paham. Sebab, tulisan yang ke 64 lahir, dulu, acap kali saya menerima pernyataan dari orang yang menganggap sebelah mata pada bidang kepenulisan yang hendak saya tekuni ini.
Sambil tertawa, seseorang itu berkata, “Kamu mau jadi penulis? Kamu bukan wartawan! Bukan juga jurnalis! Kamu mau jadi penulis dongeng ta? ‘pada suatu hari’, begitu?” lalu sambil tertawa lagi.
Ada yang bilang juga, “cobalah, realistis saja, kita butuh makan. Kamu harus mencari pekerjaan yang bisa langsung menghasilkan uang! Kamu bisa kah memegang uang langsung dari hasil menulis?”
Begitulah, dua diantara banyak perkataan teman-teman atau orang-orang terdekat ketika waktu itu tahu saya hendak menekuni bidang keaksaraan ini. Maka dari itu tulisan
“Jadi Penulis Harus Siap Miskin” sebagai refleksi kesukaran saya memulainya tempo dulu.
Siapa pun yang ingin jadi penulis, mentalnya harus kuat untuk terus melanjutkan menjadi penulis. Harus menyempatkan diri berlatih
menulis setiap hari, meski sesulit apa pun keadaan dan nada-nada sumbang dari orang-orang sekitar. Putar baliklah nada menjatuhkan itu menjadi cambuk untuk menerbangkan kita. Buktikan kalau mereka salah.
Padahal kalau mereka tahu—atau mereka mungkin tidak sabaran—menjadi seorang penulis adalah profesi yang menjanjikan. Menulis dapat menjadi profesi yang memberikan standar kesejahteraan lebih, tapi harus dengan syarat totalitas atau bersungguh-sungguh. Berikut ini akan saya paparkan, beberapa orang yang dulunya tidak kaya, menjadi kaya raya di jalan keaksaraan ini. Tapi, kaya yang dimaksud di sini tidak melulu kaya harta, tetapi juga kaya hati.
J.K Rowling
Nama orang ini sudah tidak asing lagi. Semua pegiat literasi jika berpikir mengenai penulis yang sukses dan kaya raya dengan hasil karyanya, maka salah satu yang di dalam pikirannya adalah perempuan berambut pirang ini.
Bahkan, kemarin, Kung Iman Suligi, Founder Kampoeng Batja mampir di blog saya, dan berkomentar, “Penulis Harry Poter, Laskar Pelangi, mereka kaya (dari hasil menulis).”
Dalam buku “Cara Mudah Menulis Buku Best Seller” karya Frans M. Royan, sampul bukunya bergambar J.K Rowling yang sedang tersenyum. Di sebelahnya ada Robert Kiyosaki. Dari buku tersebut, semakin mengukuhkan nama Rowling sebagai penulis yang dikenal sukses.
 |
J.K. Rowling sebagai cover.
|
 |
Selalu dirasani akan kekayaannya.
|
Hampir semua buku ‘how to’ menjadi penulis, saya sering melihat penulisnya ngerasani Rowling akan ketajirannya yang bisa diperoleh dari menulis.
Throwback, dulu tulisan Rowling berjudul Harry Potter, sempat mendapat penolakan dari 12 penerbit. Sungguh usahanya sangat melelahkan. Saya saja ketika mengirim cerpen ke Kompas dua kali tapi tak ada respon. Kemudian saya lempar ke media lainnya, hasilnya sama. Tidak ada respon atau mungkin begitu cara mereka menolaknya. 2 penolakan saja sudah capai. Kemudian setelah lama ngendon, saya lempar ke penerbit lain, barulah lemparan ke-3 diterima. Tapi ini kelas cerpen saja. Kelas renik nan kecil.
Kemudian, ketika penerbit Bloomsbury meminang karya perempuan kelahiran 31 Juli 1965. Tak disangka-sangka penjualan bukunya meledak di pasaran dunia. Ketiga buku perdananya meraup keuntungan sampai USD480 juta atau kira-kira Rp6,3 triliun. Fantastis!
Sementara buku seri "Harry Potter and the Goblet of Fire" telah dicetak untuk pertama kalinya sebanyak 5,3 juta naskah. Belum cukup itu, buku ke-7 bahkan memecahkan rekor sebagai novel tercepat penjualannya di dunia. Ingat, di dunia ya! Bukan kancah nasional lagi. Hanya Rowling seorang yang bisa superkaya hanya dari menjadi penulis. Maka dari itu, wajar saja setiap buku 'how to' menulis, seringkali penulisnya ngerasani Rowling, itu sebagai motivasi untuk pembaca yang ingin menjadi penulis. Tapi dengan syarat tidak didapat dengan mudah, Rowling bahkan di cap sebagai penulis yang miskin sebelum dia sukses.
Kesuksesan buku-buku karya Rowling, dengan pencapaian luar biasa itu masih ditambah lagi pemasukan dari adaptasi Harry Potter ke layar lebar.
Andrea Hirata
Jika sebelumnya dari luar negeri, berikut dari dalam negeri, Indonesia, tepatnya di Bangka Belitung. Bangka Belitung sebelumnya dikenal orang karena adanya pabrik timah. Mungkin itu saja. Tapi ketika goresan tangan Andrea Hirata lahir maka Pulau Belitung pun menjadi terkenal dengan Laskar Pelangi-nya. Sehingga, menjadikan Pulau Belitung menjadi destinasi tujuan pariwisata di Indonesia.
Hebat ya!
Jika Duta Literasi, Najwa Shihab mengatakan
“Tradisi dan minat membaca kita yang masih lemah. Tapi saya percaya cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca. Cuma satu buku. Cari buku itu. Mari jatuh cinta.”
Begitu tulisnya pada situs
najwashihab.com, maka bisa dibilang saya jatuh cinta pada karya Andrea Hirata ini. Saya bahkan jatuh cinta sama tokoh-tokohnya, salah satunya tokoh Mahar. Penggalannya seperti ini:
“Mahar sangat imajinatif dan tak logis—seseorang dengan bakat seni yang sangat besar. Sesuatu yang berasal dari Mahar selalu menerbitkan inspirasi, aneh, lucu, janggal, ganjil, dan menggoda keyakinan. Namun, mungkin karena otak sebelah kanannya benar-benar aktif maka ia menjadi pengkhayal luar biasa. Di sisi lain ia adalah magnet, simply irresistable!” halaman 143.
 |
2 novel karya Andrea Hirata.
|
Selain Mahar, mundur ke belakang, di halaman 114, yang menggambarkan bagaimana karakter tokoh Lintang. Lintang tokoh ke-2 yang saya sukai karakternya. Penggalannya sebagai berikut:
“Lintang juga cerdas secara experiential yang membuatnya piawai menghubungkan setiap informasi dengan konteks yang lebih luas. Dalam kaitan ini, ia memiliki kapasitas metadiscourse selayaknya orang-orang yang memang dilahirkan sebagai seorang genius. Artinya adalah jika dalam pelajaran biologi kami baru mempelajari fungsi-fungsi otot sebagai subkomponen yang membentuk sistem mekanik parsial sepotong kaki maka Lintang telah memahami sistem mekanika seluruh tubuh…”
Dua tokoh di dalam novel Laskar Pelangi dan tokoh-tokoh lain yang digambarkan dari keluarga kurang mampu itu berhasil membius saya untuk terus melanjutkan kisah-kisah kehidupan mereka dari lembar ke lembar, sampai tamat. Kisah mereka juga mampu membius perhatian pembaca Indonesia bahkan dunia. Sebanyak 600.000 eksemplar telah terjual. Dari novel ini pula yang kemudian diangkat ke layar lebar dan diterjemahkan ke banyak bahasa asing. Andrea Hirata mendapatkan keuntungan 3,6 miliar hanya dari novel “Laskar Pelangi” tersebut. Itu belum sama hasil pendapatan dari novel-novel lainnya seperti Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, Padang Bulan, Cinta di Dalam Gelas, Sebelas Patriot, Ayah, Sirkus Pohon, dan terakhir Orang-Orang Biasa (terbit tahun 2019).
Cukup dari penjabaran dua contoh tokoh penulis sukses di atas ini, kita bisa mengambil pelajaran betapa menulis itu membuat kita menjadi kaya raya dan terkenal.
Masih banyak tokoh-tokoh sukses dari jalur menulis dengan ide yang mengguncang. Sebagaimana di buku karya Bambang Trim, “The Art of Stimulating Idea” halaman 16—37, penulis-penulis Indonesia yang sukses dan kaya karena tulisan, diantaranya: Andrea Hirata, Asma Nadia, Dewi Lestari (Dee), Gede Prama, GolA Gong, Habiburrahman El-Shirazy, Hermawan Kartajaya, Ippho Santosa, Tasaro GK, A. Fuadi, Pidi Baiq, Raditya Dika dan masih banyak penulis lainnya.
Jika terkait dengan kota kelahiran saya, penulis yang menurut saya sukses dan bisa kaya dari hasil menulis adalah Rizem Aizid. Rizem adalah penulis yang asli dari Jember. Dia pernah dinobatkan sebagai penulis “TOP DIVAPRESS”, penghargaan itu diberikan dari penerbit mayor, Yogyakarta, Penerbit DivaPress. Dari hasil tulisannya, beliau bisa mendapatkan fee yang besar. Hingga bisa membeli satu unit rumah besar dan sebuah mobil sedan.
Jadi, masih ragukah dengan hasil menulis?
 |
Warga London rela mengantri panjang pada pagi hari untuk mendapatkan novel Harry Potter (photo : www.mirror.co.uk) |
 |
Antrian membentang di sudut Waterstones di pusat kota London. (photo : www.mirror.co.uk)
|
Pada gambar di atas menunjukkan betapa antusiasnya penggemar Harry Potter antre panjang demi untuk mendapatkan novel dambaan mereka. Jadi penulis itu harus siap ketika kaya raya, ketika karyanya diserbu. Siapkah Anda?
Semoga menginspirasi. Salam literasi!
hebat mas, membuka wawasan banget artikel ini
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung di website saya....
Hapus