"Seni itu tak perlu masuk akal, yang penting meyakinkan"
Kata-kata singkat di atas adalah kutipan dari guru seninya Kung Iman Suligi, alm. Gatut Kusumo. Dalam perspektif pribadi, yang dimaksud dari “tak perlu masuk akal” adalah imajiner atau keluar dari kelaziman.
 |
alm. Gatut Kusumo dan istri
|
Sebagaimana contoh yang lain, seperti sepeda BMX, jika seseorang mengendarainya dengan roda yang berputar disepanjang jalan yang datar, hal itu tidak akan menarik perhatian banyak orang. Karena itu sangat umum atau “masuk akal”. Lain lagi, jika seseorang itu mengendarainya dengan freestyle atau “keluar dari jalur umum”, pasti ada banyak orang yang bakalan menonton aksinya. Seperti freestyle wall ride, yaitu trik yang menempelkan roda sepeda ke tembok sebelum kembali dengan posisi semula. Atau seseorang menguasai tidak hanya satu freestyle saja, melainkan menguasai banyak freestyle. Pasti banyak orang akan berdecak kagum. Apalagi di daerah mereka tidak ada satu pun orang yang bisa melakukannya. Karena memang hal itu tidak umum. Padahal yang mempunyai sepeda kayuh jumlahnya banyak, bahkan lebih bagus daripada milik seseorang-yang-bisa-melakukan-freestyle itu. Tapi karena orang-orang sekeliling merasa sepeda mereka tidak bisa melakukan seperti sepeda yang dimiliki oleh pengendara freestyle—kecuali bersepeda santai di jalan yang datar—dan sepeda milik pengendara freestyle dinilai lebih keren dibandingkan milik mereka yang mengendarai secara umum. Atau tepatnya, pengendara freestyle adalah pemilik sepeda kayuh yang hebat.
Begitulah, kadang sesuatu yang masuk akal atau umum akan terlihat menarik jika kita memodifikasinya dengan racikan seni atau ketidakmasukakalan. Bahkan sesuatu yang usang sekalipun kalau kita bisa memperbaruinya dengan suatu inovasi akan membuat suatu gebrakan yang luar biasa.
Tapi biasanya suatu inovasi dikatakan berhasil keseringan melewati beberapa percobaan dan perhitungan. Selebihnya berani. Inovasi itu seperti tunggangan, jika tanpa percobaan dan perhitungan, sama dengan kita mengendarai sepeda kayuh berkarat, dan kita akhirnya sekarat. Itulah kenapa penting sekali melakukan inovasi atau seni dalam hal melakukan sesuatu yang beda.
Untuk mempertajam rasa keadilan dan mengasah kepekaan batin salah satunya dengan membaca novel dan puisi.
--Artijo Alkotsar, mantan Hakim Agung.
Kata-kata dari Hakim Agung berkorelasi dengan tafsiran wikipedia yang menjelaskan bahwa seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, fungsinya, bentuknya, makna dari bentuknya, dan sebagainya).
Dari pengertian—yang irit—dari wikipedia di atas, jelas bahwa seni sangat penting dalam kehidupan karena seni mempengaruhi nilai keindahan atau estetika, keunikan dan keserasian. Tanpa seni, kehidupan tidak indah di dunia ini, hampa. Bayangkan saja kalau dalam hidup ini tanpa seni, maka lukisan-lukisan terkenal seperti American Gothic, Liberty Leading the People, Mona Lisa, dan lukisan yang terkenal lainnya tidak akan pernah ada tanpa adanya sentuhan seni dalam kehidupan manusia.
 |
Burj Khalifa (photo: www.boonedam.com)
|
Begitu juga dengan tiadanya seni maka tiada pula arsitek dan arsitektur rumah dan bangunan, maka akibatnya Burj Khalifa, yakni gedung tertinggi di dunia—tinggi 828,9 meter—melebihi ketinggian dari gedung Empire State dan tiga kali lebih tinggi dari menara Eiffel, yang berada di pusat kota Dubai tidak akan berdiri dengan ciri khas (baca:seni) yang mengadaptasi bentuk bunga Hymenocallis dari Yunani.
 |
Saya ketika di Teluk Love.
|
Atau tidak ada juga bangunan unik dengan kemiringan 4 derajat yakni Menara Miring di Pisa. Tidak ada juga icon Indonesia yakni Monas, di Ibu Kota Jakarta. Dan tempat wisata pun perlu sentuhan seni juga agar menarik pelancong, turis, para wisatawan. Seperti tempat wisata yang berada di Kabupaten—termasuk paling timur—Jember, Jawa Timur ini, yang salah satu tempat wisata berupa teluk dibentuk dengan bentuk hati. Kemudian dinamailah tempat itu dengan nama "TELUK LOVE". Tentu saja seni dari teluk ini bertujuan menarik wisatawan untuk datang dan menikmati keindahan alam berupa teluk. Dan masih banyak tempat wisata di kota kecil ini yang memakai seni agar kota ini menjadi terkenal dan besar.
 |
Selain keindahan alam, Jember punya karnaval JFC (Jember Fashion Carnaval). Foto tahun 2016. |
 |
Begini animo khalayak melihat karnaval Jember. "Pul-kumpul" sebelum ada corona. |
0 Comment:
Posting Komentar