Januari 10, 2021

ISBN Perpusnas
international standart book number
Bagaimana cara kita mengetahui karya-karya dari seorang penulis? Misal ketika Anda ingin tahu karya dari penulis Saad Pamungkas. Caranya mudah, tinggal klik atau ketik link di bawah ini jika ingin mengetahui karya-karya atau kontribusi dari Saad Pamungkas dibidang literasi: 


Link di atas bisa Anda ubah, apabila Anda ingin mencari informasi mengenai penulis lain, tinggal ganti link di akhir setelah tanda "sama dengan" (=), misalkan Anda ingin mencari tahu karya-karya dari Tere Liye, maka setelah tanda (=) tulis Tere+liye. Link tersebut berganti seperti di bawah ini: 


Maka akan muncul senarai panjang semua tentang karya-karya Tere Liye . Atau cara termudah bisa juga kunjungi langsung platform Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia di https://isbn.perpusnas.go.id/. Jika sudah berada di halaman Perpusnas, check list “pengarang”, dan ketik nama penulis yang sedang Anda cari. 

Sebenarnya, kolom "pengarang" bukan hanya pengarang saja yang akan terpampang di website Perpusnas. Nama-nama yang masih terpaut dengan sesuatu karya tulis akan juga tampil. Sebagaimana “Gugusan mimpi pemuda negeri” adalah kumpulan cerpen, yang terdiri dari 16 peserta yang bergabung menulis atau yang biasa disebut dengan istilah antologi cerpen. Karya "bersama-sama" ini adalah paling terbaru dari kontribusi saya dibidang literasi sebagai editor. Jadi meski bukan pengarang, tapi nama saya akan terpampang sebagai editor website Perpusnas. 

Kenapa saya mengarahkan ke website Perpusnas? Website ini dikelola oleh pemerintah Indonesia, dilihat dari domain website go.id. Dan di sini kita akan menemukan sumber terpercaya mengenai nomor “lahir” dari sebuah karya tulis atau karya tulis kita legal mencakup standar internasional. Sebagaimana di halaman Perpusnas tersebut menerangkan: 
ISBN (International Standard Book Number) adalah deretan angka 13 digit sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti buku yang diterbitkan oleh penerbit. Setiap nomor memberikan identifikasi unik untuk setiap terbitan buku dari setiap penerbit, sehingga keunikan tersebut memungkinkan pemasaran produk yang lebih efisien bagi toko buku, perpustakaan, universitas maupun distributor. Sumber (https://isbn.perpusnas.go.id/)
Lantas, siapa yang memberi nomor unik ini? Dan bagaimana cara pendaftarannya? Anda bisa mendapatkan jawaban ini—masih—di dalam website perpusnas, sebagai berikut:
ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yang berkedudukan di London. Perpustakaan Nasional RI merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia dan KDT (Katalog Dalam Terbitan).
 
Proses pendaftaran penerbit, permintaan ISBN dan KDT telah dibuat lebih mudah dengan layanan satu pintu. Sekali informasi judul terbitan diserahkan, akan menjadi bagian dari database bibliografi dan akan muncul di terbitan Katalog Dalam Terbitan di Perpustakaan Nasional, yang memungkinkan perpustakaan maupun toko buku yang mencari terbitan untuk dibeli mengetahui informasi terbitan terbaru. Sumber (https://isbn.perpusnas.go.id/)
ISBN ini penting sekali. Kenapa? 

Simak kisah pendek dari pengalaman pribadi ini. Saya pernah menjumpai karya tulis seorang guru di Panti (sebuah desa di Jember) dengan hasil tulisannya yang menurut saya bagus dan sangat bermanfaat. Halaman buku tersebut lebih dari 150 halaman (saya tak ingat secara pasti). Saya menjumpainya di kediaman seorang teman. Saya telusuri nama guru ini di website Perpusnas, namun nihil. Tak ada namanya. Kemudian saya memberi tahu teman saya, kalau berjumpa dengan guru tersebut beri tahu guru bersangkutan agar mendaftarkan karya tulisnya di ISBN. Agar kedepan, karyanya tersebut tidak dijiplak oleh orang yang tak bertanggung jawab. Kalau sudah dijiplak, guru itu sulit untuk menuntut sebab penjiplak mungkin lebih tahu kegunaan karya tulis ketika terdaftar di ISBN. Sehingga kekayaan intelektual berpindah tangan di penjiplak. 

Tapi, beda lagi kalau guru tersebut tak terlalu mementingkan ISBN tersebut. Bisa jadi hanya untuk kalangan terbatas saja. Kalau memang seperti itu harus menjaganya dengan baik-baik. Dan harus "menerima" apabila ke depan karyanya sama persis dengan karya penulis lainnya yang sudah terdaftar di ISBN.

Lalu, berapa biaya yang keluar untuk mendaftarkan karya tulis di ISBN?

Berdasarkan pengalaman pribadi, ada 3 penerbit yang sudah saya gunakan jasanya. Penerbit-penerbit tersebut mematok harga kisaran harga Rp 350.000 hingga bisa ke atasnya. Barangkali, beda penerbit, beda pula tarif yang dikeluarkan untuk mengurus ISBN tersebut. 

Jika Anda ingin lebih rendah biayanya dari yang saya sebutkan di atas, saya sarankan agar menggunakan jasa penerbit indie. Biaya bisa relatif rendah. 

Nah, dari gambaran sederhana di atas, mudah-mudahan dapat dimengerti betapa pentingnya buku yang terdaftar di ISBN.

Gemar menulis dan membaca dua aktivitas ini yang menjadi kendaraan saya menjadi penulis, untuk menambah kenalan di Tanah Air maupun luar negeri, yang punya passion sama dibidang literasi.

0 Comment:

Posting Komentar

Contact

Kirim saya Email

Hubungi

ContactInfo

Secara etimologis, kata literasi (literacy)berasal dari bahasa Latin “literatus” yang artinya adalah orang yang belajar. Literasi erat hubungannya dengan proses membaca dan menulis. Namun, seiring berjalannya zaman, literasi mengalami perkembangan definisi yang baru, diantaranyaliterasi sains,literasi digital,literasi numerasi, literasi finansial, literasi budaya dan kewargaan. Khusus di website ini, membahas tentang literasi baca dan tulis atau manfaat berjejak hidup lewat kata.

Alamat:

Jln. Sunan Bonang No. 42A, Jember.

Phone:

+62 812 3254 8422

Email:

admin@mediapamungkas.com