November 25, 2020

Remaja dan Anak-Anak harus bisa Menulis
ISI INI
Anak-anak dan remaja harus punya karya tulis, kenapa? 

Jika kita cermati, kebiasaan anak-anak dan remaja pada dewasa ini, mayoritas ketika memanfaatkan waktu luang dengan smartphone. Apa lagi kalau bukan game atau tontonan video yang menghipnotis sampai berjam-jam. 

Kenapa kalian mau saja diperalat sama smartphone? Kalianlah yang seharusnya lebih smart daripada gadget kalian.
Jarang sekali mendapati anak-anak dan remaja menenteng buku, misal novel dan komik. Cukup disayangkan generasi penerus tidak membiasakan budaya membaca dan menulis. Padahal, menulis bagi anak-anak dan remaja itu bermanfaat, diantaranya: 

1. Meningkatkan Intelegensia

Bagi kalian yang masih duduk di bangku SMA, SMP, bahkan SD (karena tak menutup kemungkinan website ini di-search oleh kalian yang masih belia, teknologi menunjukkan perubahan gaya hidup dari zaman ke zaman), tahukah kalian pada saat proses menulis, kalian akan terdorong untuk melakukan penelitian. Kalian akan bertindak mengambil kamus untuk mencari arti kosa kata baru. Membuat karya tulis membuat pikiran kalian bekerja secara sistematis dan terstuktur. Semua hal ini bermanfaat untuk perkembangan intelegensia kalian, dapat mengembangkan kemampuan verbal dan otomatis bisa menopang performa akademis kalian di sekolah.

2. Keren yang Sebenarnya

Bagi kalian yang remaja, memiliki sebuah karya tulis atau buku adalah tanda kehebatan dan kepintaran. Kalian akan berbeda dengan remaja pada umumnya yang suka menulis di medsos (misal facebook dan twitter). Saat kalian berproses menulis, kalian akan sadar bahwa rupanya ilmu itu luas, tak sekedar seluas perasaan kalian. Banyak penulis-penulis terkenal mereka awali dengan menulis sebuah buku, bukan menulis curahan hati di medsos. 

Jadi, ketika kalian punya karya tulis, ada nilai ‘keren’ yang mungkin agak sulit untuk diraih, atau tak semudah kalian menulis di medsos. 

3. Menjadi Terkenal di Dunia

Berlebihan atau tidak, akankah kamu menjadi terkenal? Bahkan sampai di seluruh dunia? Bisa jadi. Seperti kisah penulis J.K Rowling, dulu ketika tahun 2000, siapa yang kenal sama perempuan berambut pirang itu? Jawabannya: dunia pun tak mengenalnya sama sekali. Lalu, ketika dia menulis sebuah buku fenomenal, berjudul Harry Potter, pertanyaannya adalah siapa yang tak kenal perempuan itu? Jawabannya pasti kenal. Tidak menutup kemungkinan kamu bisa terkenal di dunia, atau minimal di negeri sendiri dulu, seperti Andrea Hirata, Ahmad Tohari, Tere Liye, Eka Kurniawan, toh, mereka pada akhirnya dikenal diluar negeri. Jadi, kalian harus sering-sering baca karya-karya yang berkualitas dan best seller. 

4. Media Curhat yang Aman

Di zaman sekarang, kalian cenderung suka mengungkapkan isi hati melalui media sosial. Mungkin dinilai lebih praktis ya? Tidak salah. Kalian setelahnya akan menunggu tanggapan dari status yang kalian tulis, mungkin dari teman yang dikenal atau pun tak dikenal. Tak ayal, ada sesuatu yang harusnya privasi pun akhirnya terkuak oleh umum. Menulis dibuku dapat membantu kalian untuk mengutarakan hal-hal yang sulit diungkapkan secara lisan dan tentu saja akan terjaga aman. 

5. Mudah diterima kerja

Remaja yang aktif menulis sehingga menghasilkan karya sebuah buku, atau pun minimal menulis di blog, atau ikut serta dalam komunitas, maka ada nilai tambah bagi HRD untuk merekrut remaja tersebut. Kenapa? Karena dunia tulis-menulis berkorelasi dengan nilai-nilai kompetensi, kecintaan akan wawasan, kecenderungan suka belajar, pemikir, dan pemecah masalah. Jadi, remaja yang cinta dunia kepenulisan adalah tenaga yang sepatutnya dibutuhkan perusahaan, misal dibagian content writer, konseptor atau editor. 

Program Media Pamungkas (dan beberapa komponen yang akan bekerja sama di dalamnya) akan ikut andil dalam mendorong kecintaan anak-anak dan remaja akan dunia tulis-menulis. Dalam hal ini, langkah yang diambil sudah wujud—bahkan sebelum website ini ada—dengan berkolaborasi menulis cerpen yang terdiri dari beberapa remaja dari berbagai wilayah di Indonesia. Diwadahi oleh group atau komunitas bernama BSSB. Saya pada mulanya menghimpun teman-teman yang mempunyai bakat, seperti melukis, berpengalaman meng-layout, bersedia menjadi editor. Sehingga cita-cita remaja-remaja yang menulis cerpen tersebut tercapai, memiliki karya tulis. Contohnya seperti kumcer (kumpulan cerpen) yang berjudul “Gugusan Mimpi Pemuda Negeri".
Yang menarik pada kumcer ini, sebagian dari peserta jujur tak memiliki basic menulis, bahkan tak tahu bagaimana cara memulai menulis. Maka, saya berkata, “Tulis saja, nanti saya dan teman-teman (editor) akan memberi masukan dan merevisi sekiranya perlu dilakukan.” Walhasil, mereka bahagia ketika tulisan mereka tercetak. Meskipun mungkin jauh dari sempurna. 

Pemuda-pemudi yang antusias berliterasi, diantaranya adalah:
Deviana Putri Sadikin
Rose Tam
Sella Gurana
Feni Sari Afriani
Arinal Haq
Melanie Ramdhini Prasetya
Inda Ayu Ningsi
Indah Az-Zahrah
Kirana Almira Subyakto
Ade Mei Nurul M.
Yulia Hidayat
Dwi Akhiriani Ramadani
Choirul Anam F.R.
Winda Lisna Aprilia
Puan Fitri Humairoh Siagian
Hanundita Salma

Gemar menulis dan membaca dua aktivitas ini yang menjadi kendaraan saya menjadi penulis, untuk menambah kenalan di Tanah Air maupun luar negeri, yang punya passion sama dibidang literasi.

0 Comment:

Posting Komentar

Contact

Kirim saya Email

Hubungi

ContactInfo

Secara etimologis, kata literasi (literacy)berasal dari bahasa Latin “literatus” yang artinya adalah orang yang belajar. Literasi erat hubungannya dengan proses membaca dan menulis. Namun, seiring berjalannya zaman, literasi mengalami perkembangan definisi yang baru, diantaranyaliterasi sains,literasi digital,literasi numerasi, literasi finansial, literasi budaya dan kewargaan. Khusus di website ini, membahas tentang literasi baca dan tulis atau manfaat berjejak hidup lewat kata.

Alamat:

Jln. Sunan Bonang No. 42A, Jember.

Phone:

+62 812 3254 8422

Email:

admin@mediapamungkas.com