Puisi-Puisi Saad Pamungkas
![]() |
---|
![]() |
Buku diary legendaris Flying Horse |
Hilir-hilir angin masuk relung jiwa
Jiwa terasa pun sangat sunyi
Ketika jiwa terisi hal fana
Aku tertunduk lesu
Alangkah rakusnya aku pada Kau
Ampuni aku…
By: Saad Pamungkas
![]() |
Mengintip masa lalu. Itu foto sahabat yang memberi flying horse. |
Kau tidak lebih baik dari tikus betulan
Ya, yang berekor dan suka mencuri
Apakah kau ingat dengan wahyu di kepalamu waktu itu
Waktu sebelum kau diberi dasi dan tampilan mecing?
Dari manakah tampilan itu?
Tidak malukah kau?
Tapi rupanya kau suka terbebal hati dengan duit
Duit yang membatu
Bisakah dengan batumu menutup lubang kesengsaraan?
Atau, bisakah menyumpal moncong dalihmu itu?
Sampai kapan kau beginikan?
By : Saad Pamungkas
Persahabatan
Jika ingin keabadiaan maka salah satu dari kita perang
Perangi ego kita, saling dahulukan keperluan teman
Terima kepahitan, lamanya manis
By: Saad Pamungkas
Buku
Ketika buah pikir jatuh di atas lembarannya
Suatu keajaiban terjadi
Dunia berputar
Waktu terasa cepat
By: Saad Pamungkas
wah kezutan manis....
BalasHapusBagus kak... ☺☺
BalasHapus