November 14, 2020

Apa itu Literasi?
saya,-Kung,-dan-Pak-Cahyo
Apakah literasi itu sebatas kegiatan membaca dan menulis saja?

Mari kita simak penjelasan dari pakar berpengalaman, yakni dari Dr. Cahyo Suprayoga, ketua Gerakan Gemar Membaca Indonesia yang pernah saya jumpai dalam program kunjungannya di Jember, tepatnya di TBM, Jalan Nusa Indah VI-7, Jumat, 15 November 2019. Dalam acara itu saya mengundang sahabat literasi saya, seorang penulis top Divapress, Rizem Aizid. Turut pula hadir beberapa guru dari sekolah SD Muhammadiyah 1 Jember dan beberapa santri dari pondok Nuris. 

Beliau memberikan motivasi mengenai pentingnya gemar membaca yang harus ditanam sejak dini, dimulai dari yang ringan dan menyenangkan seperti bercerita, dan mendongeng. Beliau juga memberikan pengalaman tentang bagaimana cara-cara mencintai gemar membaca kepada pemuda-pemudi yang hadir di petang, bakda Ashar. 

“Pegiat-pegiat literasi seperti saya, Anda, dan Pak Iman ini, kalau menurut bahasa saya itu peran yang dilakukan untuk mencerdaskan orang lain, atau sesuatu yang bisa menaikkan harkat dan martabat orang lain. Tugas kita ini layaknya tugas para Nabi dan Rasul, membuat masyarakat yang jahiliyah menuju cahaya iman. Kita juga bisa mewarisi tugas para Nabi dan Rasul di jalan literasi ini. Perlu diketahui bahwa tidak semua orang bisa mengambil tugas seperti itu,” begitulah petuah yang diberikan Dr. Cahyo. 

berfoto-ria
Foto bersama dengan pecinta literasi.

Beliau bercerita pengalamannya ketika bersambang di pesantren di Padang Panjang, di sana tertulis sebuah tulisan yang menginspirasi beliau, dan selalu diingat beliau sebagai seorang yang suka menebarkan ilmu literasi yakni kutipan dari sebuah hadis HR Ibnu Majah, nomor 239, yakni sedekah yang paling utama adalah seorang muslim yang mempelajari satu disiplin ilmu kemudian mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim

“Nah, kehadiran saya di sini bertepatan pada hari yang istimewa, yakni hari Jumat. Saya berusaha untuk rutin bersedekah dihari Jumat. Kalau belum bisa dengan harta, bisa dengan yang saya sampaikan kepada saudara-saudara saya disore hari ini. Sedekah berupa ilmu.” 

Pada kesempatan itu Dr. Cahyo memberi penjelasan mengenai konsep kritis dari kata literasi itu sendiri. Hasil studi yang dipublikasikan "The World’s Most Literate Nations", menerangkan bahwa Ibu Pertiwi berada di peringkat ke-60 untuk tingkat literasi, terpaut satu tingkat di atas Botswana. 

“Tapi, UNESCO itu yang menyebutkan minat baca rendah, parameternya apa? Rendah dibacaan apa? Ini yang perlu dikritisi. Sebab pernah saya jumpai seorang ibu datang dan mengeluhkan bahwa anaknya itu enggan belajar membaca dan menulis, hanya mau dan semangat membaca al-Qur’an. Ini kan kontradiksi. Jadi, apakah illiterasi parameternya itu tidak bisa baca huruf latin dan angka-angka? Apakah cakap membaca al-Qur’an itu bukan berliterasi?”
Saya singkat mengutip kata-kata dari Dr. Cahyo bahwa konsep literasi itu konsep besar, dimensinya adalah membaca. Literasi itu artinya proses mengembangkan diri dengan berbagai ilmu sehingga bisa menopang kehidupan yang lebih baik. Jadi konsep pengertian literasi menjadi berkembang luas, UNESCO yang awalnya mengatakan basic of literature is reading and writing. Akan tetapi, sekarang menjadi luas, apa pun jenisnya, intinya jika pengetahuan membuat seseorang menjadi tahu dan paham akan sesuatu, hal itu bisa disebut berliterasi. Sebab jika ditilik dari segi bahasa, literasi asalnya dari bahasa Latin disebut sebagai literatus, artinya adalah orang yang belajar. 

Materi pembahasan mengenai literasi berakhir ketika suara tarhim berkumandang. Kung Iman Suligi, selaku tuan rumah Kampoeng Batja, terlihat sangat senang dikunjungi dan berterima kasih kepada Pak Cahyo beserta rombongan telah mengamalkan keilmuannya. 

Tulisan di website ini saya tulis sedikit mewakili semua yang dituturkan oleh narasumber, Dr. Cahyo. Jika ingin lebih jelas lagi, Anda bisa menyimak video yang akan saya share di kesempatan waktu ke depan. 

Literacy is like an umbrella, it can protect against spatter of ignorance. –Saad Pamungkas

Gemar menulis dan membaca dua aktivitas ini yang menjadi kendaraan saya menjadi penulis, untuk menambah kenalan di Tanah Air maupun luar negeri, yang punya passion sama dibidang literasi.

2 Comment:

  1. MasyaAllah semoga menjadi berkah dalam keluarga, sodakoh semacam ini memang tidak menarik perhatian masyarakat banyak. Tetapi sebetulnya ini upaya menyelamatkan generasi bangsa dan agama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syukron atas kunjungan dan komentar Anda. Benar, sejatinya anak-anak dan remaja adalah tabungan bangsa di masa depan.

      Hapus

Contact

Kirim saya Email

Hubungi

ContactInfo

Secara etimologis, kata literasi (literacy)berasal dari bahasa Latin “literatus” yang artinya adalah orang yang belajar. Literasi erat hubungannya dengan proses membaca dan menulis. Namun, seiring berjalannya zaman, literasi mengalami perkembangan definisi yang baru, diantaranyaliterasi sains,literasi digital,literasi numerasi, literasi finansial, literasi budaya dan kewargaan. Khusus di website ini, membahas tentang literasi baca dan tulis atau manfaat berjejak hidup lewat kata.

Alamat:

Jln. Sunan Bonang No. 42A, Jember.

Phone:

+62 812 3254 8422

Email:

admin@mediapamungkas.com